jerbasukimawabea

Senin, 22 Februari 2016

penataan kawasan industri kreatif

kemampuan mengolah produksi di kawasan wisata jember bondowoso situbondo dan banyuwangi, sudah semakin berkembang dan menjamur. Hal ini merupakan respon dari permintaan wisatawan dari luar maupun domistik yang berkunjung ke Bali. ASdalah sebuah industri kecil rumahan yang kerap kali berani menawarkan padu padan estetika seni dan budaya setempat.

produksi tersebut bisa berbentuk ornamen, kain batik, kesenian, fotografi dan pengelolaan obyek-obyek wisata di nususn dan desa masing-masing di jatim bagian timur. Sampai dengan adanya konflik kepentingan antara industri dan masalah lingkungan, selalu berujung dengan hancurnya salah satu pelakunya. antara kepentingan pelestarian lingkungan dan industri rumahan belum berimbang.

misalnya fenomena pindahnya para pelaku industri batik di Bali yang berasal dari luar Bali merasakan ancaman bahwa mereka harus hengkang dari sana. Dikarenakan limbah industri menjadi momok yang paling utama, bagi kelangsungan industri tersebut dan keberlanjutan lingkungan. Pelaku industri bati memilih melakukannya di tempat luar pulau Bali. Disamping mempertimbangkan efektifitas produksi dan cost produksi yang semakin melinjak di pulau dewata ini.

disini peran negara harus hadir memberikan solusi bagi keberlangsungan lingkungan dan kemampuan produksi industri pelaku batik. Artinya jika mereka pindah menempati kabupaten terdekat dari Bali, misalnya banyuwangi, situbondo ataupun jember, pemda setempat sudah sehariusnya memerikan bantuan untuk penataan lingkungannya. terutama ipal terpadu untk menampung dan memfilterisasi limbah yang di hasilkan. termasuk infrastruktur pendukung lainnya.

selain memfasilitasi ruang produksinya, pemerintah diharapkan memberikan ruang pamer dan pemasaran untuk industri seni kreatif di kabupaten-kabupaten pendukung kepariwisataan Indonesia di Bali. Saya yakin industri senikreatif kedepan akan membentuk masa jayanya.

  

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar